Virus ASF Tewaskan Ribuan Babi di NTT

Virus ASF Tewaskan Ribuan Babi di NTT

Media Kota News. Com - Serangan virus African Swine Fever atau ASF yang memasuki wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak tahun 2020 telah menewaskan ribuan babi di NTT.

Josef Nae Soi melalui keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Rabu (27/07/2022) malam mengatakan, serangan virus tersebut selain menyebabkan bibit ternak babi semakin langka juga mengakibatkan harga ternak serta daging babi melonjak tajam.

Menurutnya, serangan virus tersebut  juga memiliki dampak psikologi sosial yang besar, membuat masyarakat takut dan ragu untuk beternak babi.

"Kita jangan takut, apa saja kita tidak boleh takut, waspada boleh. Apapun kejadiannya, apa saja yang namanya penyakit babi atau penyakit hewan menular lainnya, kita tidak boleh takut, tapi waspada sambil kita harus mencari jalan keluarnya," katanya. 

Untuk itu warga dihimbau supaya  kembali beternak babi karena penyakit ASF yang ditakutkan telah mampu dikendalikan oleh Pemprov NTT.

Sementara pimpinan Prisma Indonesia, Mohazin Kadir menjelaskan Prisma dalam kemitraan dengan pemerintah berupaya agar semangat masyarakat untuk pelihara babi kembali bangkit.

"Nanti kami akan berkampanye agar masyarakat kembali dapat memulihkan kepercayaan diri untuk pelihara babi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan virus ASF dan penanganannya," katanya. 

Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly secara terpisah mengatakan, hingga saat ini jumlah ternak babi yang mati akibat virus African Swine Fever (ASF) di Provinsi NTT mencapai ribuan ekor. 

Data yang dilaporkan secara resmi ke Dinas Peternakan Provinsi NTT mencapai 122 ribu ekor.

"Yang sudah dilapor 122 ribu ekor yang mati. Kerugian pun diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah," katanya. 

Pemprov NTT kata Johanna, telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian untuk mengatasi penyebaran virus ASF.

Setelah berbagai upaya yang dilakukan, sampai dengan Juli 2022 ini, tidak ada lagi laporan kematian lagi akibat ASF.

Ia juga mengajak peternak babi di NTT tidak boleh putus asa agar bisa membangkitkan kembali industri peternakan di NTT.(R1)

Top Post Ad

Copyright © 2022 By Media Kota News.com | Powered and Design By Media Kota News.com