GEDUNG BANK INDONESIA-KUPANG

GEDUNG BANK INDONESIA-KUPANG

Oleh : Sonny Pellokila

Sebelum gedung Bank Indonesia ini dibangun, lokasi ini sebenarnya merupakan tempat pemakaman umum bagi orang-orang Cina atau disebut dengan kuburan Cina. Dulunya di sebelah kuburan Cina ini terdapat sebuah sonaf yang bernama sonaf Naime (Saat ini telah menjadi rumah jabatan wakil Gubernur Prov. NTT). Ada kesan anker pada kedua lokasi tersebut oleh sebagian penduduk setempat karena di pekarangan dari sonaf tersebut terdapat sebuah pohon beringin yang dinamakan “beringin terbalik” oleh keluarga Saubaki yang menempati sonaf tersebut dan kuburan Cina yang memiliki arsitektur yang berbeda dengan kuburan penduduk lokal. 

Lokasi kuburan Cina dan sonaf Naime terletak dipinggir jalan fontein atau pada era penjajahan Belanda disebut dengan Fonteinstraat. Kemudian setelah pasca kemerdekaan jalan tersebut berubah nama menjadi jalan Amarasi. Saat ini, gedung tersebut diapit  oleh Jl. Moh. Hatta dan Jl. Tompello.

Pada tahun 1963 dimulailah penggalian dan pemindahan kuburan-kuburan tersebut. 

Sebagian dari kuburan-kuburan tersebut oleh keluarga mereka dipindahkan ke lokasi kuburan Cina di Nun Baun Sabu. Gedung Bank Indonesia mulai dibangun sejak tahun 1964 dan selesai pada tahun 1967. Dalam proses pekerjaan pembangunan gedung empat lantai ini, banyak kecelakaan-kecelakan terjadi terutama pada buruh bangunan yang bekerja di lokasi tersebut yang mengakibatkan korban jiwa. Hal ini disebabkan karena kurangnya faktor “safety” bagi buruh bangunan tersebut. Namun oleh sebagian penduduk setempat, kecelakaan-kecelakaan kerja tersebut dihubungkan dengan keberadaan kuburan-kuburan Cina di lokasi itu sebelumnya sehingga muncul kesan bahwa walaupun secara fisik, tulang belulang yang ada di kuburan tersebut telah dipindahkan namun roh atau arwah dari penghuni kuburan tersebut masih tetap berada di lokasi itu.

Gedung Bank Indonesia diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Radius Prawiro (Periode 1966 -1973). Total luas bangunan 2.756 meter persegi. Saat ini gedung tersebut telah digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan Prov. NTT dengan status pinjam pakai dari Bank Indonesia.

Sumber : 1981, I.H. Doko. Timor-Pulau Gunung Fatuleu “Batu Keramat”.

Tags

Top Post Ad

Copyright © 2022 By Media Kota News.com | Powered and Design By Media Kota News.com