Realisasi Fisik Pekerjaaan Huntap Korban Seroja di NTT Capai 90 Persen
KUPANG, Media Kota News. Com - Hingga saat ini realisasi fisik pekerjaan Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban badai Seroja yang melanda NTT, April 2021 lalu mencapai 90 persen.
Hal ini dikemukakan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, Rabu (23/3/2022).
Diketahui Badai Siklon Seroja menerjang Kota Kupang, 173 huntap dibangun di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT rusak dan roboh.
Terkait pembangunan tersebut, Muhadjir menyebut secara keseluruhan hampir 2.000 unit huntap tersebar di enam Kabupaten/Kota. Kini progres pembangunannya telah mencapai 88,65% atau hampir 90%.
Secara keseluruhan Pembangunan Hunian Tetap relokasi pasca bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 1.922 unit yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota, Pembangunan ini telah berproses cukup cepat dengan progres pembangunan mencapai 88,65% atau hampir 90%, ditargetkan akan rampung pada Mei 2022 mendatang," kata Muhadjir seperti dikutip Media Kota News. Com dari laman resmi Kemenko PMK, Kamis (24/03/2022).
Ia mengatakan huntap tersebut disiapkan untuk korban yang rumahnya terdampak berat dan harus pindah.
“Bagi yang terdampak tapi tidak harus pindah (ringan dan sedang), tetap diberi stimulan berupa bantuan uang tunai untuk membangun kembali hunian,” ujarnya.
Dalam tinjauannya, Muhadjir menyaksikan di dalam huntap tersebut sudah tersedia Infra Kawasan Permukiman, seperti air bersih, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan lingkungan dan sanitasi. Muhadjir juga meminta Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Kupang segera menyiapkan huntap yang sudah selesai dan mengatur penyerahan huntap kepada warga korban bencana.
“Saya minta kalau sudah tidak ada masalah, segera diserah-terimakan (dari Kemen-PUPR) ke Pemkot agar segera diatur, sebelum nanti warga khawatir dan secara sepihak masuk ke rumah tidak beraturan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bagi korban terdampak berat yang belum mendapatkan rumah bahwa pembangunan tahap berikutnya akan segara dilakukan. Mengingat saat ini baru 173 korban yang mendapatkan huntap dari total 405 korban terdampak berat.
“Jumlahnya masih cukup besar, jadi saya minta warga untuk sabar, karena pemerintah pasti akan memperhatikan," pungkasnya.(*/R1)