Korban Badai Seroja Oebobo Tak Terdata Sebagai Penerima Bantuan
KUPANG, Media Kota News.Com - Tinggal hitungan hari, genap setahun pasca badai Seroja meluluhlantakkan Kota Kupang di April 2021 silam.
Pasca kejadian itu, janji manis membantu para korban yang saat kejadian terkena dampak badai tampak seperti angin segar yang menyegarkan jiwa.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun datang, Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama aparatur pemerintah Kelurahan mulai mendata dan memverifikasi data calon penerima bantuan.
Celakanya, tak semua korban yang namanya sempat terdata sebagai calon penerima usai kejadian tak terdaftar sebagai penerima. Padahal kediaman mereka luluh lantak dihantam badai.
Salah seorang warga RT. 008/RW.003, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Hery Kristo Pandy yang mengharapkan campur tangan pemerintah untuk membantu memperbaiki rumahnya hanya menggenggam harapan kosong lantaran rumahnya yang rusak berat dihantam badai tak terdata sebagai penerima bantuan.
Saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Rabu (09/03/2022), pria yang hidup sebatang kara dengan pekerjaan serabutan ini, hingga saat ini masih menempati rumah yang kondisinya rusak berat usai dihantam Seroja.
Di rumah warisan orang tuanya itu, ia hanya menempati salah satu bilik untuk menghindari tetesan air hujan yang melewati atap rumahnya yang bolong.
"Saat musim hujan sekarang cukup susah karena hujan masuk ke dalam rumah. Saya belum bisa perbaiki karena berbagai keterbatasan saya," ungkapnya lirih.
Saat kejadian demikian Hery, ia sempat didatangi petugas dan RT setempat bahkan sempat mengabadikan foto rumahnya yang rusak.
Ironisnya, saat data penerima bantuan keluar, ia justru tak terdaftar sebagai korban bencana.
"Sekarang saya hanya bisa pasrah kemana lagi saya harus mengadu. Saya hanya mengharapkan kepedulian pemerintah," katanya.
Ketua RT. 008, Jack Besie yang ditemui terpisah mengaku lirih dengan keadaan Hery warganya itu.
Padahal menurut Jack Bessie ada penerima bantuan di wilayahnya alami kerusakan tak separah seperti yang dialami Hery.
"Disini hanya dua KK saja yang dapat bantuan yang lainnya tidak. Saya sangat mengharapkan kepedulian pemerintah untuk warga saya yang terkena dampak kejadian ini," harapnya.
Ia menambahkan, dirinya belum sebulan menjabat Ketua RT. 008 dan saat kejadian bencana badai Seroja dirinya belum menjabat Ketua RT sehingga dirinya tidak mengetahui proses bantuan tersebut.
"Saya sangat mengharapkan kepedulian berbagai pihak untuk membantu warga saya yang rumahnya rusak dan sampai saat ini belum diperbaiki, " katanya. (R1)