7 Nelayan Asal Rote Ndao Hilang di Perbatasan Indonesia-Australia
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Basarnas Kelas A Kupang, Emi Friezer dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Sabtu (26/03/2022).
Menurutnya, kapal motor yang dilaporkan hilang tersebut ditumpangi tujuh nelayan asal Kabupaten Rote Ndao.
"Basarnas Kupang menerima informasi dari BCC (Basarnas Command Center) ada perahu yang mengalami kerusakan mesin di wilayah perairan Indonesia-Australia," kata Emi.
Menyikapi hal itu lanjut Emi, tim Basarnas Kupang didukung dengan Kapal Negara SAR Antareja 233 telah diberangkatkan ke lokasi pada Jumat (25/3) untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Ia mengatakan, perahu dengan nama KM Dioskuri tersebut diketahui milik Simon Sera. Kapal asal Pulau Rote itu berada di kawasan perairan Indonesia-Australia untuk mencari teripang.
Kapal tersebut lanjut Emi, dinahkodai Wahyu Defretes dengan enam anak buah kapal (ABK), yaitu Bachtiar Domun, Udin, Jun, Rama Pello, Rian dan Kom Pello.
Sejak Jumat kata Emi, tim SAR bersama Basarnas Command Center terus melakukan komunikasi serta koordinasi dengan pihak Australia, mengingat posisi KMN Dioskuri berada di daerah sekitar perbatasan antara Negara Indonesia dan Australia.
Ia berharap, melalui upaya komunikasi dan koordinasi serta pergerakan unsur ke lokasi kejadian diharapkan agar para nelayan dapat segera ditemukan.
Tim SAR yang dilibatkan dalam operasi SAR ke wilayah perairan Australia itu, antara lain tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, ABK KN SAR Antareja 233, personel Satuan Patroli Lantamal VII Kupang serta dari Bakamla Kupang.(*/R1)