Cegah DBD, Warga Diingatkan Jaga Kebersihan Lingkungan
KUPANG, Media Kota News. Com - Masyarakat di wilayah Kota Kupang diingatkan agar proaktif menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.
Himbauan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati kepada wartawan di kantornya, Rabu (09/02/2022).
Hal itu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang terutama memasuki musim penghujan seperti saat ini.
Ia mengatakan, meski kasus DBD yang terjadi awal tahun ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, ia tetap mengingatkan warga supaya tetap waspada.
Hingga awal Februari 2022 sebut Retno, jumlah kasus DBD yang terjadi di Kota Kupang mencapai 181 kasus.
Menurutnya, dari jumlah itu tercatat 129 orang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan dan 51 lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
"Dibanding pada bulan yang sama di tahun sebelumnya, kasus ini di awal tahun ini mengalami penurunan. Kami sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam membiasakan pola hidup bersih," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya segera menyalurkan DBD ke warga melalui sarana kesehatan yang ada di sekitar warga.
"Kita akan salurkan abate ke puskesmas disesuaikan dengan kebutuhan Masing-masing puskesmas," ujarnya.
Camat Kota Raja Kota Kupang, Mohamad Adriyanto Abdul Jalil yang ditemui secara terpisah mengatakan, pihaknya terus menghimbau warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Selain itu kata Abdul, pihaknya juga menggelar fogging pada lokasi yang rawan terserang DBD.
"Memasuki musim penghujan seperti terjadi saat ini banyak genangan air yang memungkinkan nyamuk DBD berkembang biak sehingga perlu dilakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk pada daerah-daerah yang padat penduduk," katanya.
Kegiatan itu demikian Abdul dilakukan menyusul terjadinya peningkatan kasus DBD yang melanda wilayah itu, pada Januari 2022 lalu.
Sejak awal Tahun 2022 lalu kata Abdul, tercatat 38 warga di wilayahnya terserang DBD.
Masih menurutnya, dari total korban sebagian besar dialami anak-anak.
Kasus DBD yang terjadi di wilayah itu kata Abdul mulai meningkat awal Januari 2022 lalu. (R1)