680 Bencana Alam Terjang Nusa Tenggara Timur
KUPANG, Media Kota News. Com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B. Laiskodat menyebut wilayah yang dipimpinnya rawan dengan kehadiran bencana alam.
Hal ini dikemukakan Gubernur Laiskodat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danlantamal VII Kupang, Kolonel Laut (P) Dr. Heribertus Yudho Warsono, SE, MM, M.Tr.Opsla., CHRMP., CIQnR., CIQaR., CRMP saat memimpin apel gelar pasukan siaga bencana yang berlangsung di di Lapangan Ricky Sitohang Polda NTT, Jumat (18/2/2022) pagi.
Sesuai data kata Heribertus, sejak tahun 1982 hingga tahun 2021 telah terjadi 811 bencana di NTT.
Menurutnya, dari jumlah tersebut, sebesar 131 kejadian bencana atau sekitar 16 persen ter kategori bencana non alam.
Sementara sisa 84 persen atau 680 kejadian bencana alam.
"Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk wilayah yang rawan bencana," ujarnya.
Dari total bencana alam yang terjadi di NTT lanjut Heribertus, terdapat 95 persen atau 643 bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan dan kebakaran. Sisanya 5% atau 37 kejadian bencana non hidrometeorologis seperti gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami.
Menurutnya, data tersebut menggambarkan Provinsi NTT sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologis basah maupun kering. Sementara di tahun 2022 lanjutnya, terdapat 34 kejadian bencana yang terdiri dari angin kencang empat kejadian, angin puting beliung satu kejadian, banjir tujuh kejadian, banjir bandang dua kejadian, banjir dan longsor lima kejadian, kebakaran rumah dua kejadian, dan tanah longsor 13 kejadian. Dari jumlah itu demikian Heribertus, telah menyebabkan dua korban jiwa meninggal, 65 rumah dan dua fasilitas umum mengalami kerusakan serta kerugian material lainnya.(R1)